Sign In dan Sign Out (5)
Taman
langit sejuta bintang, bersinar terang menemani malam. Tak ada bintang yang
lebih bersinar dari satu dengan yang lainnya. Semua sama, serasi satu sama
lain. Sesekali ada bintang yang jatuh
dari langit, melukiskan cahaya disetiap perjalannya. Entah kemana tujuan
bintang itu pergi, yang jelas ia meninggalkan tempat lamanya untuk menghiasi
satu sudut lain di langit. Terkadang kita tak selalu merasa bahagia dalam hidup
ini, tapi percayalah dalam gelapnya kesedihan akan ada segudang kebahagiaan.
Tak perlu menyesalinya, hanya perlu berpindah mencari tempat yang baru untuk
memulai cerita baru.
Sign
in ku kedalam dunia maya, menuliskan status baru. Menandakan ku tak lagi
sendiri, menandakan bahwa ku sudah ada yang punya. Entah bagaimana ku
mengungapkan sejuta kebahagiaan yang kurasa, perlahan-lahan pertanyaan tentang
cinta menemui jawaban. Bak seorang raja dengan mahkotanya, kini ku bahagia
bersanding dengan Nina. Mungkin ku masih tak tahu harus bagaimana dengan status
baru ku ini, hanya ku nikmati dengan sepenuh hati. Entahlah ku masih bingung
untuk mengungapkannya, bunga mimpi yang sejauh ini ku rasa kini terjadi dalam
dunia nyata. Setiap kata yang ku terima darinya terasa lebih istimewa. Kali ku
bertemu dan mendengar suaranya, lebih lembut dari kain sutra. Semakin sering ku
berkata bahwa kini ku bahagia. Tak lagi gelap yang terasa, hanya ada pagi yang
cerah dan indahnya senja.
Satu
bulan sudah hubungan antara ku dengan Nina terjalin. Kami lebih sering bertemu,
lebih dari bersapa di dunia maya. Sekedar dari mengingatkan ku untuk tak lupa
makan hingga menjadi reminder ketika
ada tugas sekolah. Yah banyak hal yang ku bagi dengan Nina, dari hal kecil
tersebut hingga masalah pribadi. Nina memang menempati kelas unggulan
disekolahku, tak heran memang akademisnya lebih cemerlang dariku. Jelas beda
memang, diri yang sering bolos bahkan lupa mengerjakan pekerjaan rumah memang
jauh berbeda dengannya. Entahlah mungkin anggapku Nina ditakdirkan untuk
melengkapi diriku. Sedikit demi sedikit perubahan terasa kedalam hidupku kini.
Dimulai dari teman kelas ku yang kini sering mencandai tentang hubungan ku yang
sudah berganti status ini, hingga ada seseorang yang bisa membuatku semakin
bersemangat untuk tak bolos sekolah.
Keseharian ku berjalan rapih tanpa ada noda, kegiatan rutin ku tiap pagi seperti biasanya adalah mendatangi kantin sekolah. Yang membedakan hanya, kini ku tak sendiri menikmati sarapan pagi. Ada Nina disampingku menemani dinginnya pagi. Kala ku akan menghadapi ulangan pelajaran, Nina selalu menjadi guru tambahan bagiku. Bedanya ialah, guruku yang satu ini lebih cantik dari guruku biasanya. Candaan sering ku lontarkan hanya untuk sekedar melihat tawa dan senyumnya. Menjelang malam, ku sempatkan untuk bertukar pesan singkat hingga kerapkali ku kehabisan pulsa. Seperti tertarik ku oleh medan magnet, entah mengapa ku selalu diselimuti rasa rindu. Blink 182 – I miss you adalah lagu yang semakin sering kudengar, menggambarkan bahwa ku selalu ingin bersama.
Entah sampai kapan ku akan terus begini, entah apa yang akan terjadi kedepannya. Memang jalannya hidup tak ada yang mengetahui pasti. Ku coba untuk selalu melangkah kedepan mencoba segala kemungkinan. Baik atau buruk pasti akan ada pelajaran dibaliknya. Seperti sosial media, dimulai dari sign in lalu ditutup dengan sign out. Ketika memasuki dunia baru yang kita hadapi, janganlah berdiam diri berputus asa. Selagi tombol sign out belum kita tekan, masih banyak kemungkinan yang dapat terjadi. Masa lalu sudah tak kita miliki, masa depan tak bisa kita janjikan. Yang kita punya adalah sekarang, lakukan yang terbaik untuk masa sekarang. G disini, memutuskan Sign Out dari masa kelam.
Comments
Post a Comment