Posts

Showing posts from 2018

Self Cure (2)

Image
Fish by Astronautboys (Source :  Deviantart ) Hidup kadang tak melulu tentang cinta, lebih luas lagi arti hidup sebenarnya banyak presepsi. Dimana tak satu orang pun dapat menguasai pemahaman tersebut. Tak sedikit pula yang menghabiskan waktu hanya untuk mencari arti hidup. Tak ada yang salah memang, karena bagiku hidup adalah kesempatan. Selagi kita masih menghembuskan nafas, itu berarti kesempatan masih akan terbuka lebar. Dimana kesempatan itu harus kita cari, harus kita manfaatkan. Karena hidup tak mempunyai satuan ukuran, kita takan pernah tau sejauh mana kita akan diberi kesempatan. Hanya ada garis akhir yang berupa kematian. Ketika kita mati, hidup kita berakhir bersama semua kesempatan yang pernah diberikan. Sore ini hujan deras mengguyur seisi kota, kadang tak terbendung hingga menyebabkan banyak genangan di sudut jalanan. Entahlah 2 jam sudah ku lewati untuk menunggu redanya hujan, kini ku hanya bisa berteduh dipayungi atap sebuah kiosk warung yang berada di pingg

Self Cure

Image
Rain (Source :  Pinterest ) Angin yang menghembus diiringi tetesan air hujan, membasahi seluruh sudut bumi. Petrichor*  mulai tercium dikala tetesan air hujan menyentuh permukaan tanah yang kering akibat musim kemarau. Bunga disisi jalan kini tak lagi bermekaran, hanya menyisakan dedaunan kering berjatuhan diatasnya. Debu yang terbang kini hilang terbawa derasnya hujan. Rima dan melodi mulai tercipta yang diakibatkan benturan antara air hujan dengan logam. Selalu ada hal indah diantara derasnya badai, kutemukan kedamaian dalam gaduhnya perbedaan. Tak terasa kini kehidupan ku menjadi seperti sedia kala, sudah berbulan-bulan lamanya ku sudahi hubunganku dengan Nina. Walau tak kutemui lagi sosoknya tapi kenangan bersamanya masih dapat ku rasa dan ku ingat. Selepas dari itu banyak hal terjadi dalam hidupku, dimulai dari problema keluarga yang semakin memburuk. Satu dan lain hal, ekonomi keluarga ku semakin memburuk. Uang jajan yang biasa ku nikmati setiap minggunya, kini nominal

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Image
Neighborhood on a pixel art (Source :  Pinterest ) Dari seluruh emosi yang ada, setelah seluruh kemampuan manusia telah diujung batas, ketika kata tak lagi bisa terucap, ketika tubuh tak bisa lagi bergerak, hingga titik emosi berada pada puncaknya, yang tersisa hanya air mata. Menuangkan seluruh perasaan yang dipendam, meneteskan satu persatu rasa yang terpendam lama. Entahlah indahnya hidup ini mengapa selalu di ikuti sebuah tetesan air mata, mungkin salah satu bentuk pelampiasan manusia. Entah tentang bahagia, atau sebuah derita. Air mata hadir mewakili itu semua. Lebih dari sejuta makna, air mata mempunyai definisi galaksi tak terbatas. Ku tak tahu harus dimulai dari mana, tangan ini terasa kaku untuk menuliskan cerita. Membayangkan banyak hal yang telah ku lalui satu persatu. Antara cerita, realita dan dilema. Menumpuk banyak pertanyaan, namun tak urung terjawab. Hanya bertambah menempati ruang kosong membuat tumpukan baru. Berkaitan dengan kehidupanku sekarang, ku berta

Amarah, SENYUM, dan Air Mata (3)

Image
Kids and Smile (Source :  Pinterest ) Senyum adalah sebuah ungkapan sejuta makna. Berbeda dengan amarah, konotasi senyuman diartikan positif.Walau makna yang keluar tak terdifinisi pasti, entah senyum kebahagiaan atau senyum kepura-puraan. Dalam setiap harinya senyum selalu datang menjadi bumbu tambahan, penyedap kehidupan sehingga tak terasa hambar. Tak jarang murungnya seseorang akan kembali merekah ketika senyuman datang hinggapi dirinya. Menghilangkan mendung mendatangkan pelangi. Begitulah cara ku memaknai arti dari sebuah senyuman. Setelah selama ini hubungan ku dengan Nina terjalin, tak selalu amarah yang melulu datang menghampiri. Tak jarang ku selalu merindukan senyuman yang terbentuk sempurna dari wajahnya. Bagai bintang merindukan bulan, senyuman Nina tak tergantikan. Bagai mata uang, senyumannya takkan terbayar dengan nilai tukar apapun. Bagai pekerja, ku berusaha untuk mendapatkan imbalan berarti berupa senyuman indah darinya. Entah apa yang membuatnya sela

AMARAH, Senyum, dan Air Mata (2)

Image
Skateboarding is life (Source :  Pinterest ) Amarah adalah salah satu sifat alamiah manusia, berbentuk luapan emosi yang kadang di konotasikan negatif. Amarah diluapkan terhadap objek tertentu, bisa berbentuk benda bernyawa bahkan benda mati. Namun amarah bisa menjadi suatu bentuk luapan emosi dikala realita yang ada tak sejalan dengan apa yang kita harapkan. Yah begitulah cara kerja amarah yang dimiliki setiap manusia. Tak terkecuali diri ini, amarah kerap datang padaku dikala ada hal yang mengganggu kehidupan pribadi hingga hubungan ku dengan Nina. Selagi membisikan diri untuk tetap teguh pada pendirian hati, setidaknya ku coba memperbaiki hubungan antara ku dengan Nina. Hingga tak ada hal yang mengusik semua berjalan kembali seperti biasa. Kala itu ku tengah menghadapi ujian tengah semester dimana diri ini sedang berusaha mempertahankan akademisku. Ditambah semakin hari, ku semakin sadar bahwa FISIKA adalah mata pelajaran yang sangat sulit ku mengerti. Setiap materi yan

Amarah, Senyum, dan Air Mata

Image
   Autumn scene (Source :  Pinterest ) Pepohonan berjajar rapi disisi jalan, menjulang tinggi ke menghadap langit. Seiring dengan bergantinya musim, tema warna hijau kini berganti jingga. Menandakan kondisi pohon tak lagi sama, tak lagi bertahan dengan kondisi ada. Hanya mengikuti realita tanpa harus mengeluh kesahkan derita. Kadang ia merelakan beberapa daunnya berjatuhan ke tanah, karena alasan untuk bertahan hidup. Entah karena ia jenuh atas apa yang ia miliki sekarang. Atau mungkin karena alasan kesetiaan? Entahlah. Tiga bulan sudah hubungan antara ku dengan Nina terjalin, banyak hal yang kami lalui. Canda dan tawa selalu ku hadirkan, tak jarang pula ku melakukan kesalahan hingga pertengkaran terjadi. Tapi ku maknai itu adalah sebuah proses pendewasaan diri atas status baruku. Banyak hal dan masalah baru yang kuhadapi, yang kadang sama sekali ku tak tahu cara mencari solusinya. Kerapku memilih berlari dari masalah ketimbang menghadapinya. Entahlah rasa yang dulu ku pup

Sign In dan Sign Out (5)

Image
Stars beyond infinity (Source :  Pinterest ) Taman langit sejuta bintang, bersinar terang menemani malam. Tak ada bintang yang lebih bersinar dari satu dengan yang lainnya. Semua sama, serasi satu sama lain.   Sesekali ada bintang yang jatuh dari langit, melukiskan cahaya disetiap perjalannya. Entah kemana tujuan bintang itu pergi, yang jelas ia meninggalkan tempat lamanya untuk menghiasi satu sudut lain di langit. Terkadang kita tak selalu merasa bahagia dalam hidup ini, tapi percayalah dalam gelapnya kesedihan akan ada segudang kebahagiaan. Tak perlu menyesalinya, hanya perlu berpindah mencari tempat yang baru untuk memulai cerita baru. Sign in ku kedalam dunia maya, menuliskan status baru. Menandakan ku tak lagi sendiri, menandakan bahwa ku sudah ada yang punya. Entah bagaimana ku mengungapkan sejuta kebahagiaan yang kurasa, perlahan-lahan pertanyaan tentang cinta menemui jawaban. Bak seorang raja dengan mahkotanya, kini ku bahagia bersanding dengan Nina. Mungkin ku masih

[Another Life Chapter] Surat Untuk Sahabat

Image
Chillin in the woods (Source :  Personal Footage ) It's 4 am im awake and alive   Picturing how wonderful my life was       Apa kata yang tepat untuk menggambarkan makna dari seorang sahabat. Sahabat adalah seseorang yang akan mengisi waktumu dengan segudang kejutan didalamnya. Berbagi semua keresahan tanpa ada pembeda satu sama lain. Tanpa ada dalih “Kita beda kelas, kita ga sama”. Yang ada hanya istilah brother from another mother. Yah, merasa telah menjadi saudara satu sama lain. Walau tak berasal dari satu induk yang sama, saling mengisi kekurangan satu sama lain. Bagai air didalam gelas, bagaimanapun bentuknya ia akan tetap mengisi sudutnya sehingga nampak sempurna. Ketika kesusahan melanda, tak jarang peran sahabat hadir menggantikan sanak saudara yang jauh disana. Mengisi sepi dengan tawa, senyuman adalah bumbu yang selalu hadir didalamnya. Yang akan terasa hambar bila tak lagi hadir didalam jalannya hidup ini. Tapi tak jarang konflik terjadi diantara perteman

Sign In dan Sign Out (4)

Image
      City, lights, and hope (Source :  Pinterest ) Lilin-lilin berjajar rapi di tiap sudut meja, berdiri tegak menahan panas yang terus menyala. Perlahan-lahan semakin pendek, semakin habis lilin tersebut. Terkadang ketika kita menahan sesuatu, tak sadar sisi lain dari diri kita akan melakukan pengorbanan. Hanya bisa merelakan karena semua itu demi suatu tujuan. Menerangi ruangan yang gelap atau menghidupkan yang mati. Diri ini semakin tak tahu arah, dengan kejadian yang ada. Terlanjur sudah ku memasuki dunianya, yang belum tahu bisa kumiliki atau tidak. Hanya menikmati dilema, tak sadar ada derita yang akan menimpa. Keputusan akan menjadi suatu titik terang atau lubang hitam.          Entah sia-sia atau tidak kini ku terdiam sambil mendengarkan lagu dari ipodku. Tak memegangi keyboard komputer, ku hanya duduk di tas rooftop rumah. Tak pernah ku merasa sendiri, ditemani seribu bintang dilangit. Seakan memandang satu arah, ke arah ku. Disatu sisi mungkin ku salah terlalu dalam

Sign In dan Sign Out (3)

Image
Singlespeed Fixie (Source :  Pinterest ) Sinar matahari menyinari sebagian sudut bumi, sedangkan sisi lainnya gelap. Udara yang cukup panas, ditambah sesaknya suasana dalam gerbong kereta yang kutumpangi. Kursi penumpang pun jarang sekali kosong, selalu terisi bila jam-jam sibuk tiba. Space yang tersisa hanya area berdiri disekitar pintu kereta. Disitulah ku berdiri untuk 30 menit kedepan hingga tiba distasiun rumahku. Silih berganti penumpang, keretaku berhenti di salah satu stasiun. Ada yang naik, ada pula yang bergegas turun dari kereta. Tapi tetap tak cukup membuat volume didalam berkurang. Hingga sesampainya di stasiun rumah, ku langsung bergegas mengambil sepeda yang disimpan di tempat penitipan kendaraan. Membuka tas, untuk mengambil ipod dan headset. Sesaat ku tarik tas kedepan, kejanggalan terjadi. Mengapa resleting bagian depan tasku ini terbuka, karena se ingatku seluruh resleting tasku tertutup rapih saat masih dikereta. Saat ku rogoh tas ku, handphone bermerek son

Sign In dan Sign Out (2)

Image
A boy (Source :  Pinterest ) Gelap ditambah suasana lebih sunyi dari biasanya, waktu menunjukan pukul 11 malam. Malam itu ku mencoba untuk tidur, namun kedua mata ini tak bisa sama sekali terpejam. Duduk ku diatas kursi lalu ku atur brightness layar komputerku, tak lupa ku nyalakan speaker stereo untuk menemani. Ku buka folder demi folder yang berisi sejumlah lagu. Album baru dari rocket rockers berjudul better season baru saja selesai ku download. Lalu ku drag kedalam music player yang tertanam pada komputerku. Rocket rockers adalah band indie bergenre pop punk dan alternative rock yang berasal dari kota ku, band yang cukup terkenal pada waktu itu. Ku ingin terikat akhiri sepi, tak lagi sendiri; Selimuti luka, basuhi perih, selamatkan hati; Lepas terasa, dia datang dan menjelang? Begitu luar biasa, dia?. Begitulah kutipan lirik dari salah satu lagu album tersebut yang berjudul Akhiri sepi. Entah mengapa lirik tersebut seakan terngiang di kepalaku. Seperti soundtrack yang terpu

Sign In dan Sign Out

Image
Life dialogue (Source :  Pinterest ) Biru muda terlukis indah di langit, yang serasi berdampingan dengan lembutnya awan putih. Udara segar menghampiri pagi hari ini, ku mulai menata ulang hidup. Merapihkan buku yang sudah takan ku pakai lagi, karena besok adalah tahun ajaran baru. Kutinggalkan beberapa kenangan pada tingkat sebelumnya, dan beranjak ketingkat berikutnya dengan membawa sedikit pelajaran hidup untuk ku jadikan referensi kelak. Ada hitam ada juga putih, hal buruk selalu menghantui tapi tak jarang momen bahagia hadir menyelimuti. Layaknya ember kosong, perlahan lahan terisi dengan warna. Tak lagi hitam atau putih yang tertuang kedalamnya , terlukislah pelangi mewarnai hari-hari.            Buku pelajaran tahun lalu yang berbaris di atas meja, sedikit demi sedikit ku benahi. Buku tulis yang sudah tak lagi kosong pun ku pindahkan kedalam box kardus. Untuk membuat ruang terhadap buku pelajaran baru yang akan ku terima besok. Iyah, buku pelajaran baru dan buku tulis

Popular posts from this blog

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Last Tears From 2019.

Self Cure (2)