Self Cure

Rain (Source : Pinterest)

Angin yang menghembus diiringi tetesan air hujan, membasahi seluruh sudut bumi. Petrichor* mulai tercium dikala tetesan air hujan menyentuh permukaan tanah yang kering akibat musim kemarau. Bunga disisi jalan kini tak lagi bermekaran, hanya menyisakan dedaunan kering berjatuhan diatasnya. Debu yang terbang kini hilang terbawa derasnya hujan. Rima dan melodi mulai tercipta yang diakibatkan benturan antara air hujan dengan logam. Selalu ada hal indah diantara derasnya badai, kutemukan kedamaian dalam gaduhnya perbedaan.

Tak terasa kini kehidupan ku menjadi seperti sedia kala, sudah berbulan-bulan lamanya ku sudahi hubunganku dengan Nina. Walau tak kutemui lagi sosoknya tapi kenangan bersamanya masih dapat ku rasa dan ku ingat. Selepas dari itu banyak hal terjadi dalam hidupku, dimulai dari problema keluarga yang semakin memburuk. Satu dan lain hal, ekonomi keluarga ku semakin memburuk. Uang jajan yang biasa ku nikmati setiap minggunya, kini nominalnya semakin berkurang. Kala ku ingat malam itu, ku terduduk di tangga rumahku. Melihat kedua orang tuaku duduk di sofa, dan terduduk rapi pula kedua kakak perempuan ku. Setelah sekian lamanya, air mata kembali ku lihat menetes dari seluruh wajah wanita dalam keluargaku. Kubenci dengan hal ini, kubenci dengan jalannya dunia. Mengapa hal buruk selalu terjadi dalam kehidupan pribadiku. Ingin ku berontak atas ketidak adilan ini,  tapi apa daya diri ini hanya mahluk kecil yang tak punya banyak daya.

Bedroom (Source : Pinterest)

Sekarang ku berpindah kerumah baruku, yang tak lagi sama. Memindahkan barang-barang lama, merapihkan nya kedalam tempat baru. Walau sebenarnya ku sama sekali tak ingin berpindah dari rumah lamaku, karena masa kecilku terekam disana berbaur bersama banyak teman. Kondisi berkata lain, kini rumah lamaku telah berganti pemilik. Hanya bisa meyakini diri untuk terus melangkah, mencoba yakin bahwa hujan badai takan selamanya. Kusadari setelah pertengahan semester akademisku menurun. Dikala ku beradaptasi dengan suasana baru, ku harus mengejar ketertinggalan ku dalam pelajaran disekolah.

Sekolah bukan sekedar tempat menimba ilmu bagiku, melainkan tempat pelarian ketika ku tak ingin mengingat urusan dirumah. Ada Ferdy, Nandi, I Gede, serta banyak lagi teman yang selalu berhasil membuatku menikmati kebahagiaan. Berusaha sekeras mungkin untuk menaikan motivasi belajarku, mengesampingkan segala hal yang ku rasa menjadi tak penting. Bermain game online, sudah tak lagi kulakukan. Semakin sering ku menghabiskan waktu luangku untuk melatih imajinasi dalam bentuk gambar. Sembari mendengarkan radio didalam kamar kecilku, satu persatu lembaran kertas polos berganti dengan gambar-gambar buatanku. Walau memang ku tak mempunyai bakat dalam hal itu, tapi ku terus berlatih.

Street art (Source : Pinterest)

Seiring dengan berjalannya waktu kini playlistku bertambah satu genre baru, Hip-Hop. Entah kumulai dari mana, yang jelas band yang menjembatani ku dalam genre ini adalah Linkin Park dan Limp Bizkit. Dengan alunan musik rock dan metal, namun dipadukan dengan lirikal rap. Sentuhan yang cukup awam ku dengar. Lalu lagu hip hop pertama yang ku dengar adalah mockingbird dari eminem. Salah satu musisi yang menepis stereotype bahwa musik hip hop adalah musik orang kulit hitam. Setidaknya influence musik tersebut yang membuatku tertarik kedalam dunia gambar dengan street style, entah gaya graffiti atau mural.

Dokter adalah profesi yang sejatinya berjasa untuk menyembuhkan segala keluhan penyakit manusia. “Dokter apakah kamu dapat menyebuhkan saya, membuat saya tetap sehat”. Tanpa disadari kita lupa, tak ada yang lebih mengetahui diri ini selain kita sendiri. Secara fisik ku tak sedang mengalami sakit apapun, tapi jauh didalam mental kini ku sedang mencoba melawan. Obat yang kupilih adalah menuangkannya kedalam selembar kertas dan pena.

* Petrichor/ petrikor : aroma alami yang dihasilkan ketika air hujan pertama kali bersentuhan dengan tanah yang kering. 

                                                                                                                                                     



Comments

  1. Udah lama ga baca tulisan, curhatan yg puitis :) ehhh nemu and indah banget kata katanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wadaww makasih loh elfa, semoga suka dan selamat membaca :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Last Tears From 2019.

Self Cure (2)