School is Sucks (2)
The only thing about Enfagrow A+ (Source : Personal Footage)
Hari terus berlanjut seiring dengan nyawa ku
yang masih utuh, bernafas dan bergerak. Seperti pelajar pada umumnya aktifitas
ku disibukan dengan belajar dan belajar. Sempat ku berpikir bahwa apa yang akan
berbeda bila ku tak sekolah, rasanya akan sama saja hanya perbedaan status
sosial pikirku. Bukan tentang ilmu eksak diluar itu sekolah mengajarkan ku
tentang bagaimana menjadi manusia yang lebih beradab, pada dasarnya diciptakan sebagai makhluk
sosial yang tak luput dari interaksi antar sesamanya. Mungkin hanya sedikit
presentase mata pelajaran yang ku pahami dan dapat ku terapkan. Diluar itu
hidup yang akan ku jalani bergantung dengan bagaimana cara pola pikirku.
Satu bulan telah ku lewati di tingkat 2 masa
sekolahku, tak butuh waktu lama bagiku untuk beradaptasi dengan teman baruku
ini. Perubahan ku yang signifikan pada masa SMA ini adalah tak lagi membolos.
Rasa bosanku saat belajar sekarang teralihkan dengan rasa nyaman. Dimulai
dengan candaan yang selalu hadir dan dirasa cocok dengan selera hingga
lingkungan yang sangat nyaman untuk meluapkan emosi. Dengan jam sekolah yang
diawali dengan 6:45 pagi hingga pukul
15:00 sore banyak hal terlewati dengan begitu berbeda tiap harinya. Walau
terkadang rasa bosan datang ku putuskan untuk melakukan hal yang mengalihkan
perhatianku. Entah bermain game dari handphone, menjahili teman, atau tidur. Tidur
adalah aktifitas yang tak terhindarkan dikala jam pelajaran berlangsung,
termasuk salah satu temanku bernama uus yang sudah mulai melakukan ritual tidur
dikala bel sekolah berbunyi pada pukul 7:00 pagi dan baru akan bangun ketika
jam istirahat untuk makan siang.
Sesaat jam sekolah selesai ada aktifitas
lain yang sering ku lakukan yaitu berkunjung ke rumah putra. Tak hanya ku
seorang tapi beberapa gerombolan kami yang pergi kesana. Entah dengan alasan
atau tanpa alasan kami jadi terbiasa untuk berkumpul disana. Mungkin cocok
dikatakan sebagai basecamp teman satu kelas kami. Bermain game online bersama,
bersantai dan tidur, atau berbincang tentang banyak hal mostly sih hal yang tak
penting dan selalu kami tertawakan. Hingga pada saat kami membahas tentang hal
yang sangat biasa kami bicarakan yaitu cinta. Cinta selalu hadir kapanpun tanpa
terkecuali, namun bedanya kali ini cinta bisa menjadi bahan candaan di sesama
kami. Dari satu bulan ini memang belum semua anggota kelas mengenal satu sama
lain, namun ada satu “teman” yang cukup menyita perhantianku. Himawari namanya,
seorang wanita dengan tubuh mungil berwajah manis. Entahlah dari sekian banyak
wanita di kelasku mungkin hanya ia yang inginku kenal lebih jauh. Masih banyak
tanda tanya lainnya yang terjadi, namun perlahan akan terbuka seiring dengan
berjalannya waktu.
Cerita sexnya dong kak
ReplyDelete