Hampa


Sunset ahead, but sure i dont care (Source : Personal Footage)

Waktu berjalan kadang tak seiring dengan perkembangan dalam diri. Kadang waktu berlalu dua kali lebih cepat saat tak disadari. Fase sekolahku telah usai, tak banyak hal ku lakukan, walau katanya banyak hal baru menanti didepan. Sejak disematkannya gelar sarjana dibelakang namaku, hidupku banyak berubah. Tak lagi ada pressure terhadap nilai yang ku pertahankan, tak lagi ada kebisingan dari keluh kesah akan ujian di pertengahan semester, hingga tak lagi ku dengar riuh suara tawa dari candaan seorang teman. Kini sering ku berdiam diri di kamar hanya mendengarkan album demi album band favoritku. Menatap layar komputer berjam-jam memerhatikan dunia maya. Jauh dari ekspektasi hidup yang ku inginkan. Entah, kurasa ada yang salah dengan hidupku ini. Seakan tak bisa berjalan lurus seperti biasanya hanya mampu berputar ditempat yang sama dalam waktu yang lama. Nothing just nothing happen in my life.

Dalam tubuh manusia ku seakan terisi ruangan kosong yang hampa. Tak berisi apa-apa hanya kekosongan sepanjang mata. I used to feel broken hearted, but not today. I used to feel happy for everything happen to me, but not this time. Terkadang ku harus mempertahankan senyuman dibibir walau tak terjadi apa-apa didalam hati. Dunia mungkin sedang tak menatapku, suasana tak datang menjemput tuk menghidupkan suasana hati. Dalam lamunan ku berharap akan hidup yang lebih ramai dari biasanya, disibukan dengan perbincangan penting di setiap harinya. Hampa, hampa dan hampa. Inginku berteriak mengeluarkan seluruh isi yang tertanam dalam benak. Tapi kurasa itu menjadi hal yang sia-sia karena kini ku berada di ruang hampa tanpa kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Last Tears From 2019.

Self Cure (2)