Posts

Showing posts from December, 2018

Self Cure (2)

Image
Fish by Astronautboys (Source :  Deviantart ) Hidup kadang tak melulu tentang cinta, lebih luas lagi arti hidup sebenarnya banyak presepsi. Dimana tak satu orang pun dapat menguasai pemahaman tersebut. Tak sedikit pula yang menghabiskan waktu hanya untuk mencari arti hidup. Tak ada yang salah memang, karena bagiku hidup adalah kesempatan. Selagi kita masih menghembuskan nafas, itu berarti kesempatan masih akan terbuka lebar. Dimana kesempatan itu harus kita cari, harus kita manfaatkan. Karena hidup tak mempunyai satuan ukuran, kita takan pernah tau sejauh mana kita akan diberi kesempatan. Hanya ada garis akhir yang berupa kematian. Ketika kita mati, hidup kita berakhir bersama semua kesempatan yang pernah diberikan. Sore ini hujan deras mengguyur seisi kota, kadang tak terbendung hingga menyebabkan banyak genangan di sudut jalanan. Entahlah 2 jam sudah ku lewati untuk menunggu redanya hujan, kini ku hanya bisa berteduh dipayungi atap sebuah kiosk warung yang berada di pingg

Self Cure

Image
Rain (Source :  Pinterest ) Angin yang menghembus diiringi tetesan air hujan, membasahi seluruh sudut bumi. Petrichor*  mulai tercium dikala tetesan air hujan menyentuh permukaan tanah yang kering akibat musim kemarau. Bunga disisi jalan kini tak lagi bermekaran, hanya menyisakan dedaunan kering berjatuhan diatasnya. Debu yang terbang kini hilang terbawa derasnya hujan. Rima dan melodi mulai tercipta yang diakibatkan benturan antara air hujan dengan logam. Selalu ada hal indah diantara derasnya badai, kutemukan kedamaian dalam gaduhnya perbedaan. Tak terasa kini kehidupan ku menjadi seperti sedia kala, sudah berbulan-bulan lamanya ku sudahi hubunganku dengan Nina. Walau tak kutemui lagi sosoknya tapi kenangan bersamanya masih dapat ku rasa dan ku ingat. Selepas dari itu banyak hal terjadi dalam hidupku, dimulai dari problema keluarga yang semakin memburuk. Satu dan lain hal, ekonomi keluarga ku semakin memburuk. Uang jajan yang biasa ku nikmati setiap minggunya, kini nominal

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Image
Neighborhood on a pixel art (Source :  Pinterest ) Dari seluruh emosi yang ada, setelah seluruh kemampuan manusia telah diujung batas, ketika kata tak lagi bisa terucap, ketika tubuh tak bisa lagi bergerak, hingga titik emosi berada pada puncaknya, yang tersisa hanya air mata. Menuangkan seluruh perasaan yang dipendam, meneteskan satu persatu rasa yang terpendam lama. Entahlah indahnya hidup ini mengapa selalu di ikuti sebuah tetesan air mata, mungkin salah satu bentuk pelampiasan manusia. Entah tentang bahagia, atau sebuah derita. Air mata hadir mewakili itu semua. Lebih dari sejuta makna, air mata mempunyai definisi galaksi tak terbatas. Ku tak tahu harus dimulai dari mana, tangan ini terasa kaku untuk menuliskan cerita. Membayangkan banyak hal yang telah ku lalui satu persatu. Antara cerita, realita dan dilema. Menumpuk banyak pertanyaan, namun tak urung terjawab. Hanya bertambah menempati ruang kosong membuat tumpukan baru. Berkaitan dengan kehidupanku sekarang, ku berta

Popular posts from this blog

Amarah, Senyum, dan AIR MATA (4)

Last Tears From 2019.

Self Cure (2)